Kehidupan ini terkadang
terasa mudah untuk sebagian orang dan terkadang terasa sangat sulit untuk
kebanyakan orang. Dimana banyak orang kaya yang hidup dengan kemewahan dengan
kondisi badan yang sangat-sangat sehat, anak-anak mereka yang tumbuh dengan sempurna
menempuh pendidikan yang sempurna pula tanpa harus bingung memikirkan urusan
biaya pendidikan. Untuk makan pun mereka sangat-sangatlah mudah bahkan makanan
yang mereka makan banyak terbuang. Binatang peliharaan mereka yang selalu
mereka manja bahkan untuk memandikannya pun dibawa ke salon khusus binatang
dengan biaya yang tidak kecil. Makanannya pun mereka jaga agar peliharaan nya
tumbuh sehat. Kendaraan mewah yang mereka gunakan selalu mendapatkan perawatan
yang terbaik. Dan masih banyak kemudahan-kemudahan yang mereka dapatkan.
Disisi lain kehidupan…
dimana orang-orang kecil yang selalu merintih merasakan bahwa hidup mereka
adalah beban hidup mereka. Mereka hidup dengan kondisi pas-pasan, badan
merekapun tidak sehat, mereka kekurangan gizi,mereka mempunyai penyakit yang
bisa dibilang penyakit tidak berberbiaya murah, terkadang diantara mereka
memiliki penyakit yang anehlah. Anak-anak mereka tidak terurus dengan baik
karena factor biaya, anak-anak mereka banyak yang tidak melanjutkan pendidikan
karena factor financial. Untuk makan sehari-harimereka harus banting tulang
bekerja keras tanpa rasa lelah. Mereka benar-benar menghargai sebutir nasi. Rumah
mereka yang hanya terbuat dari bilik bamboo dan berukuran sangat kecil.
Jangankan untuk memelihara binatang peliharaan bagi mereka binatang peliharaan
adalah sesuatu yang bisa menambah pengeluaran. Kendaraan mewah? Mereka tidak
menginginkannya, yang mereka inginkan hanyalah kehidupan yang tidak terlalu
berat. Itu saja…..
Didalam hati saya
bertanya, mengapa harus mereka? Mengapa? Kehidupan ini sudah menjadi beban
untuk mereka. Untuk memenuhi isi perut setiap hari saja mereka sudah bekerja
sangat keras, tapi apa yang mereka dapatkan? Mereka hanya mendapatkan uang
recehan yang hanya cukup untuk satu liter nasi tanpa lauk pauk. Apabila
kehidupan ini dibalik apakah mereka yang selalu hidup berkecukupan sanggup
untuk merasakan beban kehidupan yang dialami orang kecil?
Ya Allah mengapa harus
mereka orang kecil yang terus terbebani? Ya Allah mengapa orang kecil ini
seperti Kau sulitkan kehidupannya? Mereka sudah cukup menderita ya Allah,
mengapa kau berikan beban lagi untuk mereka berupa penyakit berat? Mengapa
tidak mereka yang berkehidupan mewah yang mengalaminya? Apabila mereka yang
mengalaminya mereka tidak akan sulit untuk berobat ya Allah. Saya menangis
untuk kesekian kalinya melihat kondisi ‘mereka’ yang menganggap kehidupan ini
adalah beban.. Diantara mereka orang kecil masih banyak yang mengingat-Mu ya
Allah, ibadah mereka baik, prilaku mereka baik ya Allah. Tapi mengapa harus
mereka ya Allah? Bahkan karena kenikmatan yang Kau berikan kepada mereka
orang-orang yang berkelimpahan membuat sebagian dari mereka takabur, membuat
mereka sombong, membuat mereka lupa mengingat-Mu. Ibadah mereka hanya
sekali-kali. Tapi mengapa kau lancarkan rejekinya ya Rabb? Maafkan atas
pertanyaan hamba Mu yang bodoh ini ya Allah, maafkan atas pemikiran yang bodoh
ini ya Allah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Atas izin Allah S.W.T Malam
itu terjawablah semuanya…..
Ini adalah peringatan
kepada kita antara jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang diperlihatkan
secara jelas. Ini sekenario paling indah yang Allah perlihatkan. Disinilah lading
ibadah untuk mereka yang berkecukupan. Disinilah seharusnya orang yang
berkecukupan harus membantu orang yang kurang berkecukupan agar terjadi
harmonisasi sosial. Yang sering disebutkan dalam Al-Quran sebagai Sedekah. Ya…
bersedekahlah untuk membantu mereka yang kurang mampu. Berikanlah sebagian
harta kita kepada mereka untuk kebutuhan mereka sehari-hari, untuk biaya
pendidikan anak-anak mereka, untuk obat mereka yang susah mereka dapatkan. Karena
seringnya berbagi, kita yang hidup berkelimpahan akan terus dilimpahkan lagi
rejekinya dan membuat kita tidak sombong, tidak takabur dan seiringnya waktu
kita akan mengerti akan ibadah lain yang telah diajarkan Rasulullah. Dan untuk
mereka yang disedekahi membuat mereka termotivasi agar suatu saat merekalah
yang menjadi orang-orang yang mensedekahi.
Kekayaan dan kemiskinan
adalah sebuah cobaan hidup, dimana semua pelakunya mempunyai tanggung jawab
masing-masing. Apabila mereka yang berkecukupan terus dilimpahkan rejekinya
maka itu adalah cobaan untuk mereka. Yang harus diingat bahwa harta itu bisa
membuat kita terjerumus kedalam panasnya nereka ketika harta itu kita gunakan
untuk hal-hal yang dilarang Allah. Maka sebaliknya untuk mereka yang
menggunakan hartanya dijalan Allah maka Surgalah balasannya.
Didalam Al-Quran, Allah
tidak pernah mengucapkan kemiskinan melainkan keberlimpahan dan kecukupan. Terjawablah
sudah bahwa yang membuat miskin adalah diri kita sendiri bukan takdir Allah.
Maafkan atas kehilafan
hamba-Mu ini yang bodoh Ya Rab.
#Diketik oleh makhluk berjanggut, dibaca dimana saja... bebas...
#Jadikan renungan
No comments:
Post a Comment