Gue akan memperkenalkan sesuatu
kepada kalian, Mereka adalah suatu benda yang bisa membawa kalian kepada jalan
yang baik atau sebaliknya bisa membawa kalian terperosok kedalam keburukan. Bentuk
mereka biasa saja bahkan apabila terlalu sering kita genggam bisa membuat
mereka hancur, terkena air pun bisa membuat mereka hancur. Mereka mempunyai
karakter fisik yang sangat rapuh. Hebatnya mereka bisa merubah tatanan dunia
dengan sangat mudah.
Mereka bukan Tuhan tapi kebanyakan
orang telah menyebahnya layaknya Tuhan, bahkan banyak orang yang lebih
menghormati mereka daripada Tuhan mereka sendiri. Banyak orang yang rela
diperbudak oleh mereka, padahal sebenarnya merekalah yang harus diperbudak oleh
manusia. Mereka bukan pula iblis tetapi banyak orang yang melakukan kekejian
demi mereka. Mereka bukan orang ketiga
dalam rumah tangga, tapi gara-gara mereka banyak rumah tangga yang hancur. Mereka
bisa merubah kepribadian seseorang, bisa mengkhianati teman dan keluarga.
Banyak orang yang rela mengorbankan tubuhnya untuk mereka. Mereka bisa membawa
kita ke jurang kenistaan dan kedalam kekekalan neraka.
Tapi mereka tidak semalanya
berkonotasi buruk, selama mereka dipegang oleh manusia-manusia yang mengerti
aturan Tuhan dan mengerti untuk apa mereka menggunakannya. Ditangan manusia
seperti ini, mereka bisa tunduk, karena tidak pernah dipertuhankan. Mereka bisa
membawa perdamaian dan menghancurkan kemiskinan ketika digunakan oleh manusia
yang mengerti arti ‘mereka’ sesungguhnya. Mereka bahkan bisa membawa kerukunan
antara perteman dan keluarga. Mereka bisa menjadikan diri kita menjadi
seseorang yang penuh dengan pahala, asalkan cara mencari dan mempergunakan
mereka dengan benar.
Kalian tahu mereka itu apa? Ya mereka
itu uang. Yang selama ini kita jadikan patokan atau tolak ukur untuk hidup
didunia.
Ketika kita mencari uang dengan mengerti
aturan Tuhan maka kita akan mendapatkan dua imbalan sekaligus, pertama kita
mendapatkan pahala, kedua kita mendapatkan rejeki. Karena di dalam bekerja ada
nilai ibadah selama diniatkan untuk mencari ridho Tuhan bukan semata-mata hanya
untuk mencari uang.
Ketika kita mencari uang dengan
niat hanya untuk mencari uang saja, maka akan timbul cara-cara yang tidak baik
untuk mendapatkannya. Misalkan demi uang kita rela menjual tubuh, okay untuk
masalah uangnya pasti kita dapatkan tapi selain uang kita juga mendapatkan
dosa. Demi uang sebagian orang rela ngumbar janji kepada public dan nyatanya
hanya omong kosong belaka atau yang sering ita sebut dengan penipuan, masalah
uang mereka pasti mendapatkannya tapi masalah nilai kebaikannya tidak ada. Nihil.
Ada yang perlu kita ingat, yang
maha pemberi rejeki itu siapa? Bos kalian? Perusahaan kalian? Atau konsumen
kalian? Apabila kalian menganggap merekalah pemberi rejeki maka kita sudah
menuhankan bos dan perusahaan kalian. Menuhankan selain Sang maha pencipta itu
adalah musrik, balasan orang musrik adalah dosa besar dan neraka jahanam adalah
tempat mereka.
Gue kadang heran sama orang yang
tiap hari ngakunya banting tulang, tapi hasilnya gitu-gitu aja. Tau gak kenapa?
Karena selama mereka mencari uang mereka tidak pernah menjalankan ibadah kepada
Tuhannya. Pastilah mereka gak akan dapet apa-apa. Rugi besar untuk orang-orang
yang seperti ini, pertama cape gak karuan, kedua mereka udah meninggalkan
kewajiban mereka sebagai umat yang mengaku memiliki Tuhan. Kasarnya sih udah
miskin didunia, ehh nanti kena siksa api neraka juga. Rugikan?
Mari bermain dengan logika. Ketika
kita diperintahkan oleh atasan atau bos kita untuk menjalankan sesuatu
rutinitas dan kita melaksanakannya, apakah si bos akan membalas jasa kita? Jawabannya
pasti dibalas. Apabila pertanyaan dan pernyataanya dibalik apakah kita akan
mendapatkan imbalan dari si bos? Jawabannya tentu tidak. Nah itu baru bos
kalian, apalagi Tuhan kalian yang memerintahkan agar menjalankan segala
kewajiban –Nya. Apakah mungkin Tuhan sang pemberi rejeki tidak melancarkan
rejeki umatnya yang menjalankan kewajiban – Nya ? gue rasa enggak. Ketika kita
berharap untuk mendapatkan banyak rejeki tetapi kita tidak menjalankan
kewajiban-Nya apakah adil? I don’t think so. Itu sama halnya seperti kalian
meminta kenaikan gaji kepada bos kalian tapi dengan kinerja kalian yang sangat
buruk ketika bekerja. Apakah akan terlaksana naik gajinya? Yang ada kalian akan
kena omel oleh si bos. Hehe.
Jadi kesimpulannya adalah ketika
kita mencari rejeki niatkanlah untuk mencari ridho Tuhan, bukan semata-mata demi
uang. Gunakanlah cara-cara yang baik dan diajarkan agama untuk mencari rejeki. Berusaha
atau berikhtiar saja tidak cukup, karena didalam berikhtiar ada ibadah, dan
didalam ibadah ada ikhtiar. Niatkan tujuan akhir kita untuk mendapatkan surga bukan
harta didunia saja. Menjadi kaya itu sebuah keharusan karena Rasul dan Para
Sahabat pun kaya raya, tapi ingat kekayaan digunakan untuk kepentingan umat
bukan untuk kepentingan pribadi.
‘Kesuksesan yang paling mutlak
adalah mati dalam keadaan mengingat Tuhan dan mendapatkan Surga setelahnya’ -
Riskgumilang
‘kaya itu perlu, glamour itu
pilihan, sederhana adalah keharusan, menderma itu kewajiban’ - Riskgumilang
Dicatat oleh
seorang Anak Nakal dikamarnya, dibaca dimana saja.
No comments:
Post a Comment