Saturday 19 January 2013

Mengapa harus mereka?


Kehidupan ini terkadang terasa mudah untuk sebagian orang dan terkadang terasa sangat sulit untuk kebanyakan orang. Dimana banyak orang kaya yang hidup dengan kemewahan dengan kondisi badan yang sangat-sangat sehat, anak-anak mereka yang tumbuh dengan sempurna menempuh pendidikan yang sempurna pula tanpa harus bingung memikirkan urusan biaya pendidikan. Untuk makan pun mereka sangat-sangatlah mudah bahkan makanan yang mereka makan banyak terbuang. Binatang peliharaan mereka yang selalu mereka manja bahkan untuk memandikannya pun dibawa ke salon khusus binatang dengan biaya yang tidak kecil. Makanannya pun mereka jaga agar peliharaan nya tumbuh sehat. Kendaraan mewah yang mereka gunakan selalu mendapatkan perawatan yang terbaik. Dan masih banyak kemudahan-kemudahan yang mereka dapatkan.

Disisi lain kehidupan… dimana orang-orang kecil yang selalu merintih merasakan bahwa hidup mereka adalah beban hidup mereka. Mereka hidup dengan kondisi pas-pasan, badan merekapun tidak sehat, mereka kekurangan gizi,mereka mempunyai penyakit yang bisa dibilang penyakit tidak berberbiaya murah, terkadang diantara mereka memiliki penyakit yang anehlah. Anak-anak mereka tidak terurus dengan baik karena factor biaya, anak-anak mereka banyak yang tidak melanjutkan pendidikan karena factor financial. Untuk makan sehari-harimereka harus banting tulang bekerja keras tanpa rasa lelah. Mereka benar-benar menghargai sebutir nasi. Rumah mereka yang hanya terbuat dari bilik bamboo dan berukuran sangat kecil. Jangankan untuk memelihara binatang peliharaan bagi mereka binatang peliharaan adalah sesuatu yang bisa menambah pengeluaran. Kendaraan mewah? Mereka tidak menginginkannya, yang mereka inginkan hanyalah kehidupan yang tidak terlalu berat. Itu saja…..

Didalam hati saya bertanya, mengapa harus mereka? Mengapa? Kehidupan ini sudah menjadi beban untuk mereka. Untuk memenuhi isi perut setiap hari saja mereka sudah bekerja sangat keras, tapi apa yang mereka dapatkan? Mereka hanya mendapatkan uang recehan yang hanya cukup untuk satu liter nasi tanpa lauk pauk. Apabila kehidupan ini dibalik apakah mereka yang selalu hidup berkecukupan sanggup untuk merasakan beban kehidupan yang dialami orang kecil?

Ya Allah mengapa harus mereka orang kecil yang terus terbebani? Ya Allah mengapa orang kecil ini seperti Kau sulitkan kehidupannya? Mereka sudah cukup menderita ya Allah, mengapa kau berikan beban lagi untuk mereka berupa penyakit berat? Mengapa tidak mereka yang berkehidupan mewah yang mengalaminya? Apabila mereka yang mengalaminya mereka tidak akan sulit untuk berobat ya Allah. Saya menangis untuk kesekian kalinya melihat kondisi ‘mereka’ yang menganggap kehidupan ini adalah beban.. Diantara mereka orang kecil masih banyak yang mengingat-Mu ya Allah, ibadah mereka baik, prilaku mereka baik ya Allah. Tapi mengapa harus mereka ya Allah? Bahkan karena kenikmatan yang Kau berikan kepada mereka orang-orang yang berkelimpahan membuat sebagian dari mereka takabur, membuat mereka sombong, membuat mereka lupa mengingat-Mu. Ibadah mereka hanya sekali-kali. Tapi mengapa kau lancarkan rejekinya ya Rabb? Maafkan atas pertanyaan hamba Mu yang bodoh ini ya Allah, maafkan atas pemikiran yang bodoh ini ya Allah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Atas izin Allah S.W.T Malam itu terjawablah semuanya…..

Ini adalah peringatan kepada kita antara jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang diperlihatkan secara jelas. Ini sekenario paling indah yang Allah perlihatkan. Disinilah lading ibadah untuk mereka yang berkecukupan. Disinilah seharusnya orang yang berkecukupan harus membantu orang yang kurang berkecukupan agar terjadi harmonisasi sosial. Yang sering disebutkan dalam Al-Quran sebagai Sedekah. Ya… bersedekahlah untuk membantu mereka yang kurang mampu. Berikanlah sebagian harta kita kepada mereka untuk kebutuhan mereka sehari-hari, untuk biaya pendidikan anak-anak mereka, untuk obat mereka yang susah mereka dapatkan. Karena seringnya berbagi, kita yang hidup berkelimpahan akan terus dilimpahkan lagi rejekinya dan membuat kita tidak sombong, tidak takabur dan seiringnya waktu kita akan mengerti akan ibadah lain yang telah diajarkan Rasulullah. Dan untuk mereka yang disedekahi membuat mereka termotivasi agar suatu saat merekalah yang menjadi orang-orang yang mensedekahi.

Kekayaan dan kemiskinan adalah sebuah cobaan hidup, dimana semua pelakunya mempunyai tanggung jawab masing-masing. Apabila mereka yang berkecukupan terus dilimpahkan rejekinya maka itu adalah cobaan untuk mereka. Yang harus diingat bahwa harta itu bisa membuat kita terjerumus kedalam panasnya nereka ketika harta itu kita gunakan untuk hal-hal yang dilarang Allah. Maka sebaliknya untuk mereka yang menggunakan hartanya dijalan Allah maka Surgalah balasannya.

Didalam Al-Quran, Allah tidak pernah mengucapkan kemiskinan melainkan keberlimpahan dan kecukupan. Terjawablah sudah bahwa yang membuat miskin adalah diri kita sendiri bukan takdir Allah.

Maafkan atas kehilafan hamba-Mu ini yang bodoh Ya Rab.














#Diketik oleh makhluk berjanggut, dibaca dimana saja... bebas...
#Jadikan renungan 

No comments:

Post a Comment

Comment