Wednesday 29 August 2012

YOUR PARENT VS YOU

 Kadang kita selalu meremehkan bahkan menyepelekan kata dan kata-kata dari "ORANG TUA" tentunya bukan minuman berlabel "ORANG TUA". Ya mereka adalah malaikat tidak bersayap yang telah diberikan Tuhan kepada kita (gue ngebayangin Emak sama Babeh gue punya sayap...hasilnya kocak juga haha). Walaupun mereka tidak bersayap tapi mereka memiliki jasa yang sangat-sangat-sangat-sangat-sangat besar kepada kita. 

Mereka memiliki level tepat dibawah Tuhan, mengapa? karena ridho Tuhan adalah ridho orang tua dan sebaliknya, so gue tempatin mereka tepat dibawah Tuhan. Apabila orang tua kita menghendaki kita menjadi orang sukses maka Tuhan akan menghendaki kita untuk menjadi orang sukses, sebaliknya apabila orang tua kita mendoakan kita menjadi sesuatu yang buruk maka Tuhan pun akan berkehendak seperti itu. Tapi mana ada orang tua yang mendoakan anaknya menjadi buruk.

Ada yang tahu Malin Kundang? nah contohnya kurang lebih seperti itu. Coba aja Ibu dari Malin Kundang berkata "Ku kutuk kau Malin menjadi mobil Lamborghini !!!" atau "Ku kutuk kau Malin menjadi rumah mewah !!!" Kayanya lebih bermanfaat tuh buat Ibu si Malin hahahaha...

Cukup tertawanya kawan, gue mau membuat kalian sedikit berpikir dan merenung mengenai sikap kalian terhadap orang tua kalian selama ini. Gue membahas ini karena gue merasa banyak dosa yang telah gue buat kepada mereka. Baca noh yang dibawah baik-baik.
Coba bayangkan kawan :
  • Saat kita berusia 1 tahun, orangtua memandikan dan merawat kita. Sebagai balasannya, kita malah menangis dimalam hari.
  • Saat kita berusia 2 tahun, orangtua mengajari kita berjalan. Sebagai balasannya, kita malah kabur ketika orangtua memanggil kita.
  • Saat kita berusia 3 tahun, orang tua memasakan makanan kesukaan kita. Sebagai balasannya, kita menumpahkannya.
  • Saat kita berusia 4 tahun, orang tua kita membelikan pensil warna. Sebagai balasannya, kita mengotori dinding rumah dengan pensil warna tersebut.
  • Saat kita berusia 5 tahun, orangtua kita membelikan kita baju yang bagus-bagus. Sebagai balasannya kita malah mengotori baju tersebut dengan lumpur.
  • Saat kita berusia 10 tahun, orangtua kita membayar mahal-mahal uang sekolah dan uang les kita. Sebagai balasan, kita malah malas-malasan bahkan bolos.
  • Saat kita berusia 11 tahun, orangtua mengantar-antar kita kemanapun. Sebagai balasan kita malah tidak pernah memberikan salam ketika keluar rumah.
  • Saat kita berusia 12 tahun, orangtua mengizinkan kita untuk pergi ke bioskop bersama teman-teman kita. Sebagai balasan, kita malah meminta orangtua kita duduk diluar barisan kita dan duduk jauh diantara kita dan teman-teman.
  • Saat kita berumur 13 tahun, orangtua membayar biaya liburan kita. Sebagai balasan, kita malah tidak memberikan kabar saat berada diluar rumah.
  • Saat kita berusia 14 tahun, orangtua pulang kerja dan ingin memeluk kita . Sebagai balasan kita malah berkata "Papa,Mama, aku sudah besar!!!".
  • Saat kita berusia 17 tahun, orangtua sedang menunggu telepon dari kita, sementara kita malah asik menelepon teman-teman kita yang sama sekali tidak penting.
  • Saat kita berusia 18 tahun, orangtua menangis terharu ketika kita lulus SMA. Sebagai balasan kita malah berpesta semalaman dan baru pulang keesokan harinya.
  • Saat kita berusia 19 tahun, orangtua membayar biaya kuliah dan mengantar kita ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasan, kita malah meminta mereka untuk jauh-jauh dari kita dan kita berkata "Papa,Mama aku malu !!! Aku kan udah gede".
  • Saat kita berusia 22 tahun, orangtua memeluk kita dengan heru ketika kita diwisuda. Sebagai balasan, kita malah bertanya " Papa,Mama mana hadiahnya? Katanya mau membelikan aku ini itu?"
  • Saat kita berusia 23 tahun, orangtua membelikan kita sebuah barang. Sebagai balasan, kita malah mencela "Duh, klo mau beliin barang ngomong-ngomong dulu dong, Aku kan gak suka dengan model seperti ini".
  • Saat kita berusia 29 tahun, orangtua membantu membiayai pernikahan kita. Sebagai balasan, kita malah meninggalkan mereka keluar kota dan menghubungi mereka hanya 2 kali dalam satu bulan.
  • Saat kita berusia 30 tahun, orangtua memberi tahu kita bagaimana cara merawat bayi. Sebagai balasan, kita malah berkata, " Papa, Mama, zaman sekarang sudah beda. Nggak perlu lagi cara-cara seperti dulu"
  • Saat kita berusia 40, orangtua sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan. Sebagai balasan, kita malah beralasan, "Papa, Mama, Aku sudah berkeluarga. Aku sudah memiliki tanggung jawab terhadap keluargaku"
  • Saat orangtua kita telah meninggalkan dunia yang fana ini, barulah kita sadar bahwa kita telah kehilangan seseorang yang sangat berharga melebihi apapun didunia ini, lalu kita berpikir bahwa kita belum membalas semua kebaikan mereka saat mereka hidup didunia. "Betapa bodohnya diri ini telah mengacuhkan seseorang yang berani mengadapi apapun tanpa ada rasa takut sedikitpun walaupun nyawa taruhannya demi melihat 'anaknya' bahagia, apakah arti harta dimata 'mereka' dibandingkan dengan 'anak' yang mereka sayangi".
    (diambil dari salah satu buku Ippho Santosa)
Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk orangtua kita?atau cuma 'sisa-sisa' uang uang,waktu dan perhatian? atau malah membebani 'mereka'? 

Jujur gue masih banyak dosa, salah, dll kepada kedua Orang Tua. Tapi gue berusaha untuk menjadi anak yang lebih berbakti kepada mereka, mudah-mudahan kalian semua berpikir sama dengan gue karena selama mereka masih ada dan masih terlihat oleh kedua bola kita, kita harus memberikan yang terbaik untuk mereka dalam segala hal.

Apakah pantas kita diberikan predikat "anak yang berbakti kepada orangtua"? hanya kita yang tahu jawabannya dan segeralah berikan balasan yang setimpal dengan pengorbanan orangtua kita






.
ditulis oleh bocah nakal berjenggot

No comments:

Post a Comment

Comment